Pages

Kamis, 13 September 2012

Belajar Membuat Hasil Foto Menjadi Lebih Baik - Basic Photography


Setiap orang yang mengenal kamera, selalu akan berusaha untuk memperoleh foto yang lebih baik disetiap kali dia memotret. Tips yang saya uraikan dibawah ini mungkin sesuatu yang baru bagi anda yang pemula, atau sesuatu yang sering terlupakan bagi mereka yang sudah sering memotret. Berikut beberapa tips dan tricks untuk segera dapat memperbaiki hasil jepretan anda:

1. Mengkomposisikan subjek (rule of thirds).
Komposisi merupakan hal dasar tentang bagaimana kita menempatkan subjek foto pada bidang foto dibandingkan dengan elemen-elemen lain pada foto. Bagi sebagian pemula biasanya sering meletakkan subjek fotonya pada bagian tengah foto. Sekarang coba sesuatu yang berbeda yaitu dengan tidak meletakkannya ditengah. Langkah awal dengan membuat garis imajiner yang membagi bidang foto menjadi tiga bagian kearah vertical maupun horisontal. Pada beberapa DSLR, anda tinggal aktifkan fasilitas grid yang biasa tersedia, sehingga akan muncul garis-garis padaviewfinder. Kemudian letakkan subjek foto anda pada sepertiga bagian luar tersebut, bisa dimana saja asal jangan di bagian tengah. Penempatan subjek foto dalam posisi ini akan menguatkan kesan dinamis sebuah foto, cara ini lebih dikenal dengan istilah rule of thirds.

       Gambar 1. Regadanuarta

Gambar 1. Dengan prinsip rule of thirds saya menempatkan horison pada sepertiga bagian bawah. Gazebo sebagaipoint of interest saya letakkan di sepertiga bagian kanan komposisi agar kesannya dinamis.

2. Posisi tinggi kamera terhadap mata subjek (eye level).
Posisi tinggi kamera terhadap subjek yang difoto yaitu bisa lebih tinggi, sejajar, atau lebih rendah. Karena keengganan kadang kita terus memotret subjek dalam posisi setinggi kita berdiri. Sekarang coba, dimana anda yang harus mengikuti tinggi subjek yang difoto. Jika harus memotret anak-anak cobalah untuk jongkok sehingga posisi kamera setinggi pandangan mata (eye level) anak tersebut. Pada pemotretan bayi atau jenis satwa tertentu barangkali anda perlu posisi yang lebih rendah lagi, dengan tiarap ditanah misalnya. Teknik ini banyak membantu untuk menghasilkan foto yang lebih baik pada pemotretan manusia, satwa, dsb.

     Gambar 2. Regadanuarta

Gambar 2. Untuk memperoleh foto ini, saya harus sedikit jongkok. Tujuannya agar posisi kamera dalam satu garis dengan mata anak.

3. Sudut pengambilan gambar (angle of view).
Jangan terpaku terus mengambil gambar dengan posisi setinggi kita berdiri. Cobalah bereksperimen dengan mengambil sudut pengambilan gambar yang berbeda. Dari sudut pengambilan gambar yang lebih rendah (low angle) ataupun dari sudut yang lebih tinggi (high angle). Cari tempat yang memungkinkan anda dalam posisi yang lebih tinggi atau rendah. Contohnya anda bisa berbaring di lantai, menggunakan kursi, tangga, dsb. Dengan variasi sudut pengambilan gambar ini, anda akan mempunyai lebih banyak pilihan dan kemudian bisa menentukan foto yang terbaik diantaranya.


       Ganbar 3. Regadanuarta

Gambar 3. Dengan sudut pengambilan gambar yang tinggi saya mendapatkan pemandangan yang berbeda. Subjek muncul dengan elemen shadow, dan kurva terasering berhasil muncul dengan baik. Langit sengaja tidak saya masukkan dalam komposisi untuk menghindari perbedaan kontras cahaya yang terlalu besar dengan bagian terasering.

4. Format pengambilan gambar (vertical/ horizontal)
Jika sebagian besar foto akan berhasil baik dengan format pengambilan horisontal (landscape), kenapa kemudian anda tidak juga mencoba memvariasikannya dengan mengambil juga dalam format vertikal (portrait). Hal ini akan memberikan kita keleluasaan untuk memilih nantinya. Banyak hal yang baru akan terpikirkan, ketika kita hendak menyeleksi foto-foto hasil jepretan. Untuk momen yang hanya sekali, sangat sayang kalau anda tidak mempunyai beberapa pilihan, jadi variasikanlah format mengambil gambar. 

Gambar 4. Of Andi Sucirtaformat vertical horizontal andi sucirta bali photography tips and tutorial

Gambar d. Format vertikal saya buat dengan tujuan untuk memasukkan lebih banyak bagian foreground dalam komposisi.
Gambar e. Merupakan variasi dari objek foto yang sama dalam format horisontal.

5. Mengunci titik fokus (focus lock).
Fasilitas khusus pengunciaan titik fokus dimiliki oleh sebagian besar DSLR, tapi tidak demikian halnya dengan beberapa jenis kamera saku. Namun demikian penguncian fokus pada semua jenis kamera termasuk kamera saku dapat dilakukan dengan menekan rana/ shutter realese setengahnya. Teknik ini berguna ketika titik fokus kamera kita hanya ditengah dan kita tidak ingin menempatkan subjek foto ditengah tapi pada komposisi lain sesuai keinginan. Untuk itu caranya dengan mengunci fokus, tekan tombol focus lock atau tekan rana/ shutter release setengahnya kemudian foto dikomposisikan ulang (recompose) sesuai keinginan kita, setelah pas tekan rana/shutter releasesepenuhnya.

6. Manfaatkan flash.
Flash merupakan salah satu kelengkapan kamera yang sering dihindari pemakaiannya oleh beberapa fotografer. Namun dalam beberapa kondisi, flash sebenarnya dapat meningkatkan kualitas hasil foto yang anda ambil. Misalnya pada pemotretan di siang hari dimana pada subjek foto manusia sering timbul bayangan yang menggangu dibawah mata ataupun hidung, dengan flash hal ini dengan mudah dapat diatasi Teknik ini dikenal dengan istilah fill in flash. Walaupun perannya bisa diganti dengan reflector, namun tidak semua orang memiliki dan mau membawa aksesoris ini. Berbagai teknik pemakaian flash akan dibicarakan pada tips dan trick yang lain.
 flash andi sucirta bali photography tips and tutorial
Gambar f. Untuk pemotretan aksi penari Shanghyang Jaran pada kondisi pencahayaan yang minim, kali ini saya mencoba untuk tidak menaikkan ISO seperti biasanya. Pemotretan saya lakukan dengan flash yang dilengkapi filter kuning. Ternyata hasilnya lebih baik, noise tidak muncul dan cahaya flash pun cukup natural.

7. Lupakan aturan (break the rule).
Fotografi bukanlah matematika, sehingga tidak ada satupun aturan yang absolut. Namun sebelum mencoba melanggar atau melupakan aturan, tentunya kita harus memahami aturan tersebut lebih dulu. Hal yang lucu ketika anda akan melanggar aturan tapi kemudiaan tidak mengetahui aturan apa yang anda langgar. Dengan pemahaman yang baik terhadap aturan sebelumnya, foto yang anda buat dengan melanggar aturan akan lebih besar peluangnya untuk menjadi foto yang luar biasa. Jadi cobalah bereksperimen.
 break the rule andi sucirta bali photography tips and tutorial
Gambar g. Pemotretan anak kali ini saya coba dengan sudut/ angle yang lebih tinggi. Hasilnya cukup efektif dan berhasil memberikan tampilan yang unik. Karena selain menangkap ekspresi anak, lingkungan bermain disekitar anak juga dapat ditampilkan dengan baik.

Copyright A - S

Tips ini mungkin terlihat terlalu rumit kalau dibaca, tapi ketika anda terus berlatih, hal-hal yang tersebut diatas akan anda kerjakan sebagai refleks yang otomatis bekerja mensinergikan mata, pikiran, dan tangan. Jadi selamat mencoba dan terus berlatih.

Kunci Sukses

Sebagai seorang pengusaha, Anda memiliki banyak cara untuk menggambarkan kesuksesan. Anda bisa menganggap sukses dengan memiliki sejumlah pelanggan, prosentase net profit dari pasar Anda, periode dalam menjalankan usaha, jumlah karyawan yang Anda miliki, atau berbagai kombinasi lainya. Terlepas dari apapun defines Anda, pada umumnya bisnis yang berhasil memiliki lima elemen kunci ini 1. Perencanaan – Memang benar tanpa adanya rencana kemana Anda menuju, Anda memiliki peluang yang kecil untuk mencapainya. Alasan nomor satu mengapa banyak usaha baru yang gagal adalah kurangnya antisipasi mereka dalam menghadapi masalah karena tidak adanya perencanaan. 2. Menetapkan tujuan – Bersamaan dengan perencanaan adalah menetapkan tujuan. Tanyakan pada pengusaha sukses, dimanapun, jika mereka menetapkan dan mengerjakan yang mengarah mencapai tujuan, atau mereka melakukannya "mengikuti aliran" dan berharap yang terbaik. Jawabannya sudah jelas namun sering diabaikan. 3. Adaptasi – Setiap bisnis, apapun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakan usaha bisa bertahan atau tidak. Pasar dipenuhi dengan berbagai usaha yang tidak mampu atau tidak mau beradaptasi pada perubahan. 4. Inovasi – Lebih penting daripada sekedar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak Anda pikirkan . 5. Memasarkan secara konstan – Marketing tidak hanya sekedar menjual atau mengiklankan sesuatu. Namun ini segala sesuatu yang Anda kerjakan dan hadapi. Setiap saat Anda berbicara dengan pelanggan, menjawab telepon, mengisi order, atau saat berbicara dengan supplier Anda memasarkan diri Anda dan perusahaan. Lima elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis Anda. Ini akan membantu jika Anda berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah ide anda, kerja keras, uang, dan ketrampilan menjadi usaha yang sukses. 


 *** copyright Aldar Nagy

About